Monday, 8 March 2010

BELAJAR DARI SEBUAH PENITI

"Waduuhh peniti saya kemana ya...???", seorang ibu yang ditempatkan satu kamar denganku saat di Cirebon kemarin mencari penitinya yang hilang. Agak kesulitan dia merapikan jilbabnya karena penitinya hilang satu. Spontan aku memberikan sebuah peniti, yang memang selalu ada di dompet kecilku, buat jaga-jaga, soalnya temen-temen di kantor kalo butuh peniti pasti mencariku....

Selesailah masalah si ibu ini, karena sudah mendapatkan peniti, dan beliau segera bersiap meninggalkan kamar, menuju tempat lomba.

Karena aku memang tidak terburu-buru berangkat ke tempat lomba, dan masih harus membereskan baju-baju krucil, sekalian aku membereskan kamar tempat kami bermalam selama dua hari ini. Tak sengaja, aku menemukan peniti si Ibu tadi yang hilang, rupanya tadi terjatuh saat sedang merapikan jilbabnya, dan peniti itu kusimpan kedalam dompet kecilku.

Entah kenapa kejadian peniti barusan mengingatkanku  kembali pada materi-materi yang membahas tentang sedekah.

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (Al Baqoroh :245)

Kalau diurai lagi insiden peniti tadi, pada saat aku memberikan peniti, secara fisik pada saat itu aku kehilangan satu buah peniti, tetapi tidak lama berselang aku menemukan peniti si Ibu tadi yang jatuh, ... saat itulah sesungguhnya aku mendapatkan kembali penitiku itu, dan selain peniti yang kembali itu, aku juga InsyaAllah mendapatkan ganjaran amal sholeh karena sudah menolong si Ibu tadi yang kesulitan karena kehilangan penitinya. Jadi jumlah penitiku tidaklah berkurang meskipun sudah kuberikan kepada orang lain, bahkan Allah telah menambahkan pahala atas amal sholeh karena menolong orang yang kesulitan.

Subhanallah, seperti itulah sesungguhnya sedekah yang kita keluarkan, akan kembali lagi pada kita, bahkan menurut ayat diatas, Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.

Tak henti-henti aku bersyukur, atas hikmah yang aku dapatkan karena sebuah peniti tadi. Sesungguhnya hikmah itu terserak dimuka bumi ini, tinggal kita mau mengambilnya atau tidak.

16 comments:

  1. sama-sama...
    senang bisa berbagi.. :)

    ReplyDelete
  2. ibu sholihat akan selalu menemukan hikmah yg terserak dimana aja,kayak bu lolly ini :D
    Tfs mbak :-)

    ReplyDelete
  3. Bawa penitinya satu aja mbak? ;-)

    ReplyDelete
  4. @ mona : aduuhhhh Mona.... aku jadi tersipu-sipu malu.....belum sholihat banget kaleee....:)

    ReplyDelete
  5. ada serenceng... perlu peniti juga tho Pak..????
    *rogoh2 dompet nyariin peniti buat Pak Syamsul*

    ReplyDelete
  6. tfs ya mbak...kadang perlu kejelian hati dan perasaan untuk menelaah kejadian sehari-hari lho mbak..gak nyangka ya peniti aja bisa "bicara"

    ReplyDelete
  7. sama-sama jeng...
    Alhamdulillah, masih bisa menangkap seonggok hikmah yang disampaikan oleh sebuah peniti...
    TFR..:)

    ReplyDelete
  8. coba penitinya kasih 3, jadi juara satu dech ;)

    ReplyDelete
  9. maunya kasi serenteng..... biar semua peserta dari bekasi jadi juara...:p

    ReplyDelete
  10. siapa... siapa....
    *celingukan cari orang keren...*

    ReplyDelete
  11. Yg bikin postingan ini sapa ya? *ikut celingukan*

    ReplyDelete
  12. Ini baru peniti hal yg remeh sekali ya :)

    ReplyDelete
  13. betul Wid....
    langsung jalan2 ke tetangga MP ya... :)
    Welkambek...

    ReplyDelete
  14. Iya ini kangen dah lama gak nangga :)

    ReplyDelete