Wednesday, 17 February 2010

DIK,.. IJINKAN ABANG MENIKAH LAGI.....

Pagi-pagi dapet email dari seorang teman.... cerit tentang poligami, buatku sih ceritanya biasa aja, tapi kutipan di bagian setelah akhir cerita ini yang paling mantaaapppp... menurutku loh...

Okelah selamat membaca dan menghayati...

 

"Sayang, Abang minta izin untuk menikah lagi..,"
Aliyah yang sedang melipat kain, terdiam seketika. Mungkin terkejut. Adakah pendengarannya kian kabur lantaran usianya yang kian beranjak. Adakah dialog tadi hanya terdengar dari iklan TV, sementara TV juga dipasang. Tapi, ahh bukanlah. TV sedang menayangkan iklan Sunsilk, mustahil..
Dia menghela nafas panjang.

Dia memandang sekali imbas wajah Asraf Mukmin, kemudian tersenyum. Meletakkan kain yang telah siap dilipat di tepi, bangun lantas menuju ke dapur. Langkahnya diatur tenang. Segelas air sejuk diteguk perlahan. Kemudian dia ke bilik Balqis, Sumayyah, Fatimah. Rutin hariannya, mencium puteri-puterinya sebelum dia masuk tidur. Dulu, sewaktu puterinya masih kecil, rutin itu dilakukan dengan suaminya. Kini, anak-anak kian beranjak remaja. Kemudian, dia menengok kamar putera bujangnya yang berdua, si kembar, Solehin dan Farihin.Setelah dia kembali kepada suaminya.

Asraf Mukmin hanya diam, membatu diri. Dia amat mengenali isterinya. Jodoh yang diatur keluarga hampir 16 tahun yang lepas menghadiahkan dia sebuah keluarga yang bahagia, Aliyah adalah icon isteri solehah. Namun, kehadiran Qistina, gadis genit yang bekerja sebagai sekretaris dikantornya benar-benar membuatkan dia lemah.

"Kamu mampu Asraf, dengan gaji kamu, aku rasa kamu mampu untuk beri makan 2 keluarga," sokongan Hanif, teman sekantor menguatkan lagi keinginan apabila dia berbicara dengan Aliyah.

" Abang Asraf, Qis tak kisah. Qis sanggup dimadu jika itu yang ditakdirkan. Bimbinglah Qis, Qis perlukan seseorang yang mampu memimpin Qis," masih terngiang-ngiang bicara lunak Qis.

Akhir-akhir ini, panas rasanya punggung dia di rumah. Pagi-pagi, selesai sholat subuh, cepat-cepat dia bersiap untuk ke kantor. Tidak seperti biasanya, dia akan sarapan bersama isteri dan anak- anak. Aduhai, kenangan Qis gadis kelahiran Bumi Kenyalang benar-benar menjerat hatinya.

" Abang , Aliyah setuju dengan permintaan Abang. Tapi, Aliyah mau bertemu dengan wanitaitu," Lembut dan tenang sayup-sayup suara isterinya. Dia tahu, Aliyah bukan seorang yang panas hati. Aliyah terlalu sempurna, baik tetapi ahh hatinya kini sedang menggilai wanita yang jauh lebih muda.

"Bawa dia ke sini, tinggalkan dia bersama Aliyah selama 1 hari saja, boleh?" pelik benar permintaan isterinya. Mau diapakan buah hatinya itu? Namun, tanpa sadar dia mengangguk, tanda setuju. Sebab, dia yakin isterinya tidak akan melakukan hal yang bukan-bukan. Dan hakikatnya dia seharusnya bersyukur. Terlalu bersyukur. Kalaulah isterinya itu wanita lain, alamatnya perang dunia meletus lah jawabnya. Melayanglah gelas dan piring. Ehhh, itu zaman dulu... Zaman sekarang ini, isteri-isteri lebih bijak.

Teringat dia kisah seorang tentara yang disimbah dengan garam, gara-gara menyuarakan keinginan untuk menambah cabang lagi satu. Kecacatan seumur hidup diterima sebagai hadiah sebuah perkawinan yang tidak sempat dilangsungkan. Dan dia, hanya senyuman daripada Aliyah.

"Apa, mau suruh Qis bertemu dengan isteri Abang," terjegil bulat mata Qis yang berwarna hijau. "Kak Aliyah yang minta," masih lembut dia membujuk Qis.

"Biar betul, apa yang mau dia lakukan terhadap Qis?" "Takutlah Qis, kalau khilaf dia bunuh Qis!" terkejut Asraf Mukmin. "Percayalah Qis, Aliyah bukan macam itu orangnya. Abang dah lama hidup dengannya. Abang faham," Qistina mengalih pandangannya.

Mau apakah calon madunya bertemu dengannya? Dia sering disuguhkan dengan berbagai cerita isteri pertama menganiaya isteri kedua. Heh, ini Qistina lah. Jangan haraplah jika mau menganiaya aku. Desis hati kecil Qistina. Hari ini genap seminggu Qistina bercuti seminggu. Seminggu jugalah dia merindu. Puas dicoba untuk menghubungi Qistina, namun tidak berhasil. Teman serumah bilang mereka sendiri tidak mengetahui ke mana Qistina pergi. Genap seminggu juga peristiwa dia menghantar Qistina untuk dipertemukan oleh Aliyah. Sedangkan dia diminta oleh Aliyah bermunajat di Masjid Putra. Di masjid itu, hatinya benar-benar terusik. Sekian lamanya dia tidak menyibukkan dirinya dengan aktivitas keagamaan di masjid.

Dulu, sebelum dia mengenali Qistina, setiap malam dia akan bersama dengan Aliyah serta anak-anaknya, berjemaah dengan kariah masjid. Kemudian menghadiri majlis kuliah agama. Membaca Al-Quran secara bertaranum itu adalah kesukaannya. Namun, lenggok Qistina melalaikannya. Haruman Qistina memudarkan bacaan taranumnya. Hatinya benar-benar sunyi. Sunyi dengan tasbih, tasmid yang sering dilagukan. Seharian di Masjid, dia coba mencari dirinya, Asraf Mukmin yang dulu. Asraf Mukmin anak Imam Kampung Seputih. Asraf Mukmin yang asyik dengan berjanji. Menitis air matanya. Hatinya masih tertanya-tanya, apakah yang telah terjadi pada hari itu. Aliyah menunaikan tanggungjawabnya seperti biasa. Tiada kurangnya layanan Aliyah. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk bertanya hal calon madu Aliyah.

Tiba-tiba... sms berbunyi masuk ke inbox Hpnya. "Qis minta maaf. Qis bukan pilihan terbaik utk Abang jadikan isteri. Qis tidak sehebat kak Aliyah. Qis perlu jadikan diri Qis sehebatnya untuk bersama Abang."

Dibawah Hpnya, ada secarik sampul besar.

Untuk Asraf Mukmin, Suami yang tersayang...


Asraf Mukmin diburu keheranan. Sampul berwarna cokelat yang hampir sama besarnya dengan A4 itu dibuka perlahan.
------------ --------- -----
------------ --------- ----------------

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih.

Salam sejahtera buat suami yang tercinta, semoga ridhaNya sentiasa mengiringi jejak langkahmu. Abang yang dikasihi, genap seminggu sesi pertemuan yang Aliyah jalankan pada Qistina. Terima kasih kerana Abang membawakan Aliyah seorang calon madu yang begitu cantik. Di sini Aliyah kemukakan penilaian Aliyah.


1. Dengan ukuran badan ala-ala model, dia memang mengalahkan Aliyah yang sudah tidak nampak bentuk badan. Baju- bajunya memang mengikut peredaran zaman. Tapi, Aliyah sayangkan Abang. Aliyah tak sanggup Abang diseret ke neraka kerana menanggung dosa. Sedangkan dosa Abang sendiri pun, masih belum termampu untuk dijawab di akhirat sana , terutama lagi Abang mau menggalas dosa org lain. Aliyah sayangkan Abang...

 

2. Aliyah ada mengajak dia memasak. Memang pandai dia masak, terutama lagi western food. Tapi, Aliyah sayangkan Abang. Aliyah tahu selera Abang hanya pada lauk pauk kampung. Tapi tak tahulah pula Aliyah kalau-kalau selera Abang sudah berubah. Tapi, Aliyah masih ingat lagi, sewaktu kita sekeluarga singgah di sebuah restoran western food, Abang muntahkan semua makanan western food itu. Lagi satu, anak-anak kita semuanya ikut selera ayah mereka. Kasihan nanti, tidak makan pula anak-anak kita. Aliyah sayangkan Abang...

 

3. Aliyah ada mengajak dia sholat berjemaah. Kalang kabut dibuatnya. Aliyah minta dia jadi Imam. iYalah, nanti dia akan menjadi ibu dari anak Abang yang akan lahir, jadinya Aliyah harapkan dia mampu untuk mengajar anak-anak Abang untuk menjadi imam dan imamah yang beriman. Tapi, kalau dia sendiri pun kalang kabut memakai mukena... Aliyah sayangkan Abang...



Abang yang disayangi, cukuplah rasanya penilaian Aliyah. Kalau diungkap satu persatu, Aliyah tak terdaya. Abg lebih memahaminya. Ini penilaian selama 1 hari, Abang mungkin dapat membuat penilaian yang jauh lebih baik memandangkan Abang mengenalinya lebih dari Aliyah mengenalinya.

Abang yang dicintai, di dalam sampul ini ada surat izin untuk berpoligami. Telah siap Aliyah tandatangan. Juga sekeping tiket penerbangan Garuda ke Bali. Jika munajat Abang di Masjid mengiayakan tindakan Abang ini, ambillah surat ini, isi dan pergilah kepada Qistina. Oh ya, lupa mau bilang, Qistina telah berada diBali. Menunggu Abang... Aliyah sayangkan Abang...

Tetapi jika Abang merasakan Qistina masih belum cukup hebat untuk dijadikan isteri Abang, pergilah cari wanita yang setanding dengan Aliyah... Aliyah sayangkan Abang.

Tetapi, jika Abang merasakan Aliyah adalah isteri yang hebat untuk Abang.. tolonglah bukakan pintu kamar ini. Aliyah bawakan sarapan kegemaran Abang, roti canai..masakkan Aliyah.

Salam sayang, Aliyah Najihah


Poligami adalah pilihan
tidak poligami juga pilihan
berpoligami tidak dosa
tidak berpoligami juga tidak berdosa

jika ukurannya pilihan
maka pertimbangannya adalah Al Ashlah
maka.. pilihlah yang terbaik untuk hatimu
untuk keluargamu, untuk pengabdianmu menegakan agama Allah

jangan poligami iya tapi perjuangannya tidak
jangan poligami iya tapi ngurus umatnya tidak
jangan poligami iya tapi cueknya pada umat luar biasa
itu hanya kepentingan ego
itu hanya kepentingan lebido
itu kedzoliman yang dibungkus dengan ayat ayat Allah
poligami adalah jalan keluar, jangan justru menjadi penghalang

PESAN UNTUKMU PARA SUAMI YANG INGIN POLIGAMI

ada yang lebih penting untuk umat ini
dari pada sibuk memperbanyak istri
maka berhati hatilah untuk memutuskan poligami
bertanyalah kedalaman hatimu
sudah standarkah keimananmu?
ukurannya mati, siapkah engkau mati untuk Allah subhana wata'ala?
jika jawabannya ia
saya kira banyak wanita siap menjadi madu istrimu

PESAN UNTUK ISTRI YANG SIAP DIPOLIGAMI

saudariku dihadapan kalian bidadari dunia
yang memiliki hati samudra
untuk rela berbagi suami karena pengabdian kepada Ilahi
sesungguhnya tak terlalu penting lagi segala macam pesan dan nasehat
kalianlah ayat ayat Allah yang menjelma didunia
kamilah sungguhnya yang harus metadaburinya
untuk berhati hati untuk tak menebar luka dihati

syurga menjadi lebih terbuka pintunya
wahai kalian para pemilik hati samudra
tanggung jawab melayani suami telah terbagi
dan dijinjing bersama
sehingga ringan pertanggung jawabannya dihadapan mahkamah Illahi

PESAN UNTUK ISTRI YANG TAK RELA DIPOLIGAMI

untuk saudariku yang tak mau dimadu
ketidak mauanmu adalah pilihan
seperti apa yang telah kututurkan
bukan sebuah dosa dan bukanlah kesalahan
engkau boleh mengajukan khulu' dan memilih untuk sendiri
tanpa harus menafikan akan adanya ayat legal poligami
lalu kembali meraba hati
untuk menemukan peran inti
akan arti hidup yang sangat singkat ini
kemanakah kelak saudari kembali

61 comments:

  1. weeiiittsss... iki opo seh... gak ono gawean po, kok reply sak beroyot ngono...

    ReplyDelete
  2. fiuuuuuuuuuuuhhh......

    *duduk diam menunggu datangnya keramaian*

    ReplyDelete
  3. sedang dalam masa perbaikan, harap maklum...

    ReplyDelete
  4. jadi inget ucapan temenku : jadilah istri yang bernilai tinggi, dan rajin-rajinlah meng up-grade diri, sehingga suami akan berpikir sepuluh kali untuk meninggalkan si istri...

    well, kadang kala, nilai tinggi kalah sama tahun produksi....
    *disambit bakiak deh*

    ReplyDelete
  5. Tulisan keren mbak, pantas dipraktekkan nih jika para suami hendak menikah lg :))

    ReplyDelete
  6. siapa yang diperbaiki......ooppsss salah apa yang diperbaiki....hi..hi..hi..

    ReplyDelete
  7. eitss... jangan salah kalo wine itu makin tua makin mahal harganya....

    ReplyDelete
  8. setuju banget tuh Kosi... jadi inget tulisannya Ust Cahyadi Takariawan..."Poligami itu baru benar jika jadi solusi, tapi kalau dengan poligami justru timbul masalah baru.... patut dipertanyakan tuh" intinya kira2 seperti itu deh

    ReplyDelete
  9. belom ada yang lempar bakiak kok udah kena duluan sih....:D

    ReplyDelete
  10. aku nggak mau dipoligami, tapi aku tidak menentang poligami.....
    silahkan aja, asal semua pihak yang menjalani mau dan mampu

    ReplyDelete
  11. tapi bagaimana kalau berdalih, bahkan diantara istri-istri Rasul pun ada rasa cemburu.... apakah itu dapat dikategorikan sebagai masalah juga ?

    ReplyDelete
  12. soalnya aku paling sebel kalo ada yang bawa-bawa nama Rasul, padahal niat sebenernya gak jauh-jauh dari urusan nafsu...

    ReplyDelete
  13. patut di-share ke suami nih. jazakillah ya, mbak :)

    ReplyDelete
  14. monggo... berarti bacanya yang bagian "UNTUK PARA ISTRI YANG TIDAK SIAP DIPOLIGAMI"....:)

    ReplyDelete
  15. kayaknya kalo cuma cemburu sih manusiawi.... eehh.. tapi gak tau ding... yang nulis kan Ustd Cahyadi Takariawan, di buku yang berjudul "Bahagiakan Dengan Satu Istri".....
    udah baca belum...???

    ReplyDelete
  16. belum..... hihihihi...
    *banyakan baca komik Tintin siih*

    ReplyDelete
  17. Betulll kalo urusan poligami dalihnya sunnah Rasul... lha sunnah yang lain kok gak dikerjakan..... banyak yang lain selain poligami kaaaan....

    ReplyDelete
  18. udah gitu kalo ditanya kenapa nyunnah-nya nggak sekalian aja, yang diambil istri tu janda-janda tua dengan banyak anak, njawabnya : kan nggak dilarang milih yang cantik... ( dan muda )

    ReplyDelete
  19. ahhhh kok nggak bisa quote sih......

    ReplyDelete
  20. terharu dan merinding bacanya Lol, tfs. tp msh sebel dg jenis suami yg spt itu, dan pilihanku sptnya msh yg terakhir, blm rela... cuma berdoa agar tdk diberi cobaan yg aku nggk sanggup...

    ReplyDelete
  21. untuk yang belum bersuami ndak ada nasihatnya :D

    ReplyDelete
  22. kasi tisu buar Bu Rani...
    *cup..cup... udah diikhlaskan saja*

    ReplyDelete
  23. ikutan lemot kayak Bu Pink yooo..??

    ReplyDelete
  24. Iya pas baca juga... lha kurang apa Istrinya... cuma kurang muda doang kan......

    ReplyDelete
  25. justru itu semua buat yang belum bersuami juga... siap-siap judulnya...
    Siapkan pilihan mau ada dibarisan yang mana..:)

    ReplyDelete
  26. wakakakak..... jawaban klise tuh biar sok nyunah gitu...

    ReplyDelete
  27. aku ijin ko pas buat temen2 sejagat eh sejawat ya ??

    ReplyDelete
  28. cleb daleemmm!!

    pengen jadi seperti Aliyaa ^^

    ReplyDelete
  29. btw, izin copas ke email teman ya bu :D

    ReplyDelete
  30. Iya Fet, kau ngebayangin Aliya itu pasti Ummahat hebat ya...
    silahkan di copas Fet..

    ReplyDelete
  31. kalo yang ini model teman yang paling aku sebelin.... bisanya ngomporin doang... menghitung kata "sanggup" hanya dengan hitungan uang..... gak pernah mikirin tanggung jawab yang akan diminta Allah atas kedua Istrinya di akhirat nanti....
    *ooopsss malah curcol kiii*

    ReplyDelete
  32. -numpang lewat, sambil baca komentarnya satu2- btw, ada yg sudah baca buku: 'Istriku Menikahkanku'?

    ReplyDelete
  33. beluummm......
    *wah ada bapak2 lewat nih...*

    ReplyDelete
  34. DIK,.. IJINKAN ABANG MENIKAH LAGI.....
    dijawab aja: emang abang punya duit? oya, sudah minta izin pemerintah? ;))

    ReplyDelete
  35. jadi kesimpulannya masih belum rela nech ?

    ReplyDelete
  36. Saya yakin hanya ada beberapa kasus poligami yg membawa kesejateraan bagi semua orang yg terlibat di dalamnya. Bagi saya masih banyak kesengasaraan yg ditimbulkan, dan bukan sebuah solusi final.

    ReplyDelete
  37. wakakak... jadi inget berita tadi pagi di detok com, soal aturan berpoligami.....

    ReplyDelete
  38. Wah, kurang tahu juga ya, dapet dari email teman, cuma karena menarik jadi saya share di MP

    ReplyDelete
  39. lollyta likes this....
    *gambar jempol...*

    ReplyDelete
  40. crita yg menarik, tp sayang milihnya krn cantik fisik ajah.....
    btw...haruskah s'org istri mnta khulu' klo swami mo poligami? hehe...

    ReplyDelete
  41. poligini emang pilihan, baik bagi laki2 ataupun bagi perempuan yang mau dimadu. Kadang banyak yang melupakan kelanjutan dari ayat yang memperbolehkan poligini. Sayang, pemenggalan ayat dan pemenggalan hadist sering dipakai untuk melegalisasi hasrat.

    ReplyDelete
  42. aku sih ngaku aja mbak, gak relaaaaa

    ReplyDelete
  43. he..he..he.. no comment ah....:)

    ReplyDelete
  44. yang kayak gini ini biasanya motong ayat yang enaknya aja, tapi ayat2 lain yang nggak enak buat mereka diabaikan....:(

    ReplyDelete
  45. okey Na... dicatet....
    *lha....apa sih..*

    ReplyDelete