Memilih sekolah di boarding school, nama keren dari pesantren modern, adalah pilihan Aisyah sendiri. Alhamdulillah, setelah memilih dan menseleksi beberapa sekolah, dan setelah menjalani test masuk, Aisyah lulus diterima di As Syifa Boarding School Subang.
Naahhh….sekarang baru terasa banget….ternyata melepas anak bersekolah di boarding school memang tidak mudah, sangat tidak mudah, terutama buat aku. Tanggal 9 Juli kemarin semua murid baru As Syifa harus sudah memasuki asrama dan memulai kegiatan orientasi, sebelum memulai kegiatan belajar mengajar pada pekan depannya. Ahad pagi, kami mengantar Aisyah “pindahan” ke asrama.. segala perlengkapan seberoyot dibawa, sesuai dengan ketentuan yang diperbolehkan oleh pihak sekolah. Sore harinya, saat kami harus pulang meninggalkan Aisyah di asrama, sempet berkaca2 matanya.. tapi lagi-lagi Alhamdulillah, gak sampe nangis2 gegeruhan…. Akhirnya kami tinggalkan Aisyah bersama ratusan murid baru dan para wali asrama dengan janji pekan depan kami akan datang menjenguk…. Rumah terasa sepiiii….
Pekan pertama di asrama, kelihatan Aisyah tidak begitu menikmati, terlihat dari raut wajahnya ketika kami menjenguk. Cuma satu komentarnya… capek…. mungkin karena kegiatan orientasi dan masa adaptasi dengan lingkungan barunya. Tapi setiap kutanya “Kakak seneng gak disini”.. dia bilang “Aku seneng, tapi capek”… Huwaaa… seandainya pantas rasanya ingin kuajak pulang saja kerumah… Hmmm.. tapi kami sudah sepakat, ini adalah keinginan Aisyah sendiri, dan mudah2an hanya masalah adaptasi dengan lingkungan dan kehidupan barunya saja. Ahad itu Aisyah sempet nangis agak lama saat kami harus kembali pulang… haduuuhhh.. rontok rasanya hati ini… bertahan menahan air mata yang mau ikutan jatuh, dan tetep tersenyum menyuntikkan semangat buat Aisyah.
Memasuki pekan kedua, di hari Rabu, ternyata hari rabu adalah jadwal menelpon di kamar Asiyah, jadi setiap hari Rabu aku bisa menelpon melalui nomer wali asramanya.. yang disana biasa disebut dengan Bunda, Aisyah sms minta di telpon balik. Waktu ditelpon dia bicara sambil mewek sampai susah bicaranya, ternyata pasalnya adalah ada teman yang bilang, kalo pekan kemarin sudah dijenguk, pekan depan nggak boleh dijenguk lagi….. Aku janji Ahad depan, kami InsyaAllah akan datang, karena pada bulan pertama orang tua boleh menjenguk setiap pekan. Peraturan resminya sih jadwal jenguk dua pekan sekali. Setelah aku yakinkan bahwa kami akan datang Ahad besok, baru tangisnya mereda, dan bisa ngobrol dengan enak…
Huuffttt.. padahal saat menelpon sambil mendengar Asiayh menangis itu… aku lagi berusaha menahan air mata biar gak meleleh…. Hadooohhh… soalnya kalo sampe Aisyah dengar emaknya nangis, apa malah tambah jadi tangis2an aja berdua… kagak beres2 deh urusannya…
Alhamdulillah, Ahad kemarin saat kami menjenguk, terlihat sudah jauuhhh membaik kondisi Aisyah.. sudah bisa cerita sambil tertawa2, sudah lebih ringan saat melepas kami pulang..
Saat awal Aisyah masih berat melepas kami pulang… aku selalu berdo’a semoga Aisyah bisa beradaptasi dengan lingkungan dan keluarga barunya…. agar Aisyah bisa nyaman berada di tempat yang baru. Nah sekarang saat melihat Aisyah udah lebih nyaman, sudah bisa menikmati hari-harinya… duuhh kok berasa banget kehilangan yaaa….. hadooohhh *tepok jidat sendiri*…
Dan ternyata Nuha malahan lebih heboh dari Aisyah, karena setiap kami akan pulang, balik kerumah Nuha nangis lebih heboh dari Kakaknya… huwaaa…. Aku mau sama Kakak…aku kangen sama Kakak…. udah masuk mobil juga masih nangiiiis.. terus,…. sampai akhirnya berhenti karena capek dan tertidur…
Hehehe.. bocah…bocah….
ket. foto paling atas : Aisyah bersama sepupunya yang juga mboarding di As Syifa, di Tangkuban Perahu, waktu jenguk Ahad kemarin